Search
Close this search box.

Langkah Kolaboratif Pascasarjana Universitas Terbuka dan KJRI Davao City bagi Pendidikan dan Budaya Indonesia Anak Diaspora di Filipina

Picture17

Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda 2025 bertema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu,” yang dibubuhi dengan semangat memperkuat peran pendidikan dan diplomasi budaya Indonesia di luar negeri, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Internasional Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka (UT) melakukan audiensi dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Davao, Filipina, Bapak Agung Trenggono, pada Selasa, 28 Oktober 2025. Pertemuan ini juga dihadiri oleh pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud), staf KJRI Davao, serta para wakil kepala Sekolah Indonesia Davao (SID).

Audiensi yang diwalkili salah satu dosen Sekolah Pascasarjana UT, Widya Rizky Pratiwi,  bertujuan untuk memperkenalkan secara langsung kegiatan PkM Internasional bertema “Penguatan Psikososial Pendidikan dan Revitalisasi Budaya Keturunan Indonesia di Kota Davao, Filipina.” Melalui pertemuan ini, Pascasarjana UT menyampaikan maksud dan arah kegiatan yang difokuskan pada dukungan terhadap pendidikan anak-anak diaspora keturunan Indonesia serta upaya menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya bangsa di lingkungan Sekolah Indonesia Davao.

Selain memaparkan kegiatan yang sedang dilaksanakan, tim Pascasarjana UT juga menjajaki potensi kolaborasi berkelanjutan antara Universitas Terbuka, KJRI Davao, Sekolah Indonesia Davao, dan sekolah-sekolah atau perguruan tinggi di Filipina. Salah satu rencana konkret adalah menggandeng Nueva Ecija University of Science and Technology (NEUST) dan Central Mindanao University (CMU) untuk pelaksanaan PkM tahun mendatang. Bentuk kerja sama yang diharapkan tidak hanya terbatas pada kegiatan pengabdian masyarakat, tetapi juga mencakup pertukaran akademik, penelitian bersama, dan penguatan kapasitas guru serta siswa di wilayah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, pihak KJRI Davao menyambut baik inisiatif kolaboratif dari Universitas Terbuka dan menekankan pentingnya keberlanjutan program yang mampu memberikan manfaat nyata bagi komunitas diaspora Indonesia. KJRI juga menyampaikan harapan agar perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UT, dapat membuka akses pendidikan tinggi bagi anak-anak diaspora yang memiliki keterbatasan dokumen dan kondisi ekonomi yang belum memadai, sehingga mereka tetap memiliki kesempatan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi di tanah air.

Melalui pertemuan ini, Sekolah Pascasarjana Universitas Terbuka berharap sinergi dengan KJRI Davao dapat menjadi langkah strategis dalam memperkuat diplomasi pendidikan, menumbuhkan rasa bangga beridentitas Indonesia, serta menginspirasi generasi muda diaspora untuk terus berkontribusi bagi bangsa.

Kunjungi juga tautan link berikut:

𝐊𝐎𝐍𝐉𝐄𝐍 𝐑𝐈 𝐃𝐀𝐕𝐀𝐎 𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐓 𝐃𝐎𝐒𝐄𝐍 𝐔𝐓 𝐃𝐀𝐋𝐀𝐌 𝐌𝐈𝐒𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐆𝐀𝐁𝐃𝐈𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐓𝐀𝐋𝐈𝐒𝐀𝐒𝐈 𝐁𝐔𝐃𝐀𝐘𝐀