

Kerja sama ini difokuskan pada tiga program studi, yaitu Program Studi S1 Administrasi Negara, Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP), dan Doktor Administrasi Publik (DAP). Penandatanganan dokumen kerja sama dilakukan sebagai bentuk pembaruan dan perluasan terhadap berbagai inisiatif kolaboratif yang telah terjalin sebelumnya. Tujuannya adalah memperkuat sinergi dalam pendidikan, riset bersama, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis keilmuan administrasi publik yang aplikatif.
Acara penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama tersebut turut dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi. Dari pihak Universitas Terbuka hadir Dekan FHISIP UT, Dr. Meita Istianda, M.Si., didampingi oleh Wakil Dekan III FHISIP UT, Anto Hidayat, S.IP., M.Si., serta Ketua Program Studi S1 Administrasi Negara, Dr. Eha Saleha; Ketua Program Studi Magister Ilmu Administrasi Publik (MIAP), Dr. Siti Aisyah, M.Si.; dan Ketua Program Studi Doktor Administrasi Publik (DAP), Dr. Florentina Ratih Wulandari, S.IP., M.Si. Turut hadir pula Direktur UT Bandung, Drs. Encng, M.Si.; Manajer Pembelajaran UT Bandung, Zulham Azmi, S.H., M.H.; serta akademisi Universitas Terbuka lainnya seperti Prof. Dr. Darmanto, M.Ed., Dr. Dwi Riau Putranto, dan Ridho Harta, M.Si.
Sementara itu, dari pihak Universitas Padjadjaran hadir Dekan FISIP UNPAD, Prof. Dr. Mochammad Benny Alexandri, S.E., M.M., bersama Wakil Dekan Bidang Sumber Daya dan Organisasi, Dr. Wawan Budi Darmawan, S.IP., M.Si. Hadir pula Ketua Program Studi S3 Administrasi Publik UNPAD, Dr. Ramadhan Pancasilawan, S.Sos., M.Si., serta Prof. Dr. Heru Nurasa sebagai salah satu tokoh akademik FISIP UNPAD. Selain jajaran pimpinan dan ketua program studi, kegiatan ini juga dihadiri oleh sivitas akademika dan tenaga kependidikan dari kedua institusi yang turut mendukung suksesnya pelaksanaan kerja sama strategis ini.
Kerja sama ini sejalan dengan semangat “UNPAD Inklusif, Berdampak, Mendunia” yang menjadi tema besar dalam pengembangan riset dan pengabdian masyarakat. Lokus kegiatan diarahkan pada wilayah Jawa Barat, dengan pendekatan keberlanjutan (sustainability). Riset dan pengabdian akan disinergikan, baik secara substansi maupun pendanaan, dengan pembiayaan gabungan dari kedua institusi.
Dalam sambutannya, Dekan FHISIP UT, Dr. Meita Istianda, menekankan pentingnya kesinambungan kemitraan ini, mengingat peran historis UNPAD sebagai universitas pembina bagi UT dalam konteks pengembangan kelembagaan di daerah. “Dengan lebih dari 700 ribu mahasiswa, UT membutuhkan kolaborasi strategis dengan mitra seperti UNPAD untuk memperkuat kualitas pendidikan, riset kolaboratif yang berdampak, serta membangun sistem pendidikan tinggi jarak jauh yang semakin relevan,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UNPAD, Prof. Dr. Mochammad Benny Alexandri, menyampaikan bahwa kerja sama ini tidak hanya memperkuat fondasi Tridharma, tetapi juga menjadi wadah saling bertukar ilmu dan memperkaya pendekatan akademik kedua belah pihak. “Kita ingin kerja sama ini bukan hanya administratif, tapi juga produktif secara ilmiah dan sosial,” ujarnya.
Ke depan, kolaborasi antara FISIP UNPAD dan FHISIP UT juga terbuka untuk diperluas ke bidang-bidang lain seperti Ilmu Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan Ilmu Pemerintahan. FISIP UNPAD sendiri tengah mendorong transformasi sistem pembelajaran berbasis hybrid yang selaras dengan tren pendidikan tinggi modern. Di sisi lain, UT juga menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi rekrutmen mahasiswa internasional melalui sistem pembelajaran jarak jauh yang telah mereka kembangkan. Melalui kerja sama ini, kedua fakultas berkomitmen membangun kemitraan strategis yang berdampak luas, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan global di bidang ilmu sosial dan pemerintahan.