TANGERANG SELATAN – Guna menjawab tantangan teknologi dalam pendidikan dan revolusi industri 4.0, maka pembelajaran dalam jaringan dan pembelajaran jarak jauh menjadi pilihan yang strategis bagi pendidikan tinggi di Indonesia. Para pimpinan dari berbagai lembaga dan institusi bidang pendidikan berkumpul dalam kegiatan Focus Discussion Group tentang Pengembangan Institut Pendidikan Siber Indonesia yang diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Selasa (12/03/2019). Dalam sambutannya, Rektor UT Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus,. Ph.D. menyampaikan terima kasih atas kepercayaannya yang menjadikan UT sebagai tuan rumah dalam FGD. UT telah berpengalaman selama 34 tahun dalam penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan UT, Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pendidikan Tinggi – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyampaikan bahwa pembelajaran melalui daring dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Indonesia secara signifikan dengan tetap bertekad menjaga mutu dan kualitas pendidikan. Saat ini, Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta didorong oleh Kemenristekdikti untuk melakukan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran melalui daring. Hal ini guna mendorong PJJ agar penyelenggaraan pendidikan secara cepat, ekonomis dan berkualitas.
Kedepannya, melalui Institut Pendidikan Siber Indonesia yang diawasi oleh Kemenristekdikti, diharapkan dapat menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan melalui daring sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan. Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls. Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristekdikti menyampaikan bahwa saat ini terdapat 49 program studi daring yang telah terdaftar secara resmi yang diantaranya dari UT dan 13 universitas lainnya.